Minggu, 28 Agustus 2016

Apa Saja Faktor yang Meningkatkan Resiko Terjadinya Sembelit

Usus merupakan salah satu organ di dalam tubuh yang paling rentan terhadap beberapa masalah dan penyakit. Salah satu penyakit yang paling umum yang menyerang usus adalah sembelit. Semakin dunia menjadi serba instan, bertambah pula faktor yang meningkatkan resiko terjadinya sembelit.

Apa itu sembelit dan apa saja faktor yang menyebabkannya?

Sembelit atau konstipasi, merupakan kondisi dimana terjadi pengerasan tinja dalam jumlah signifikan yang terbentuk di dalam usus. Hal tersebut menjadikan para pengidapnya menjadi kesusahan saat melakukan buang air besar. Perut menjadi sangat perih, dan terkadang tangan perlu memegang perut saat melakukan aktivitas buang air besar. Bahkan, pada beberapa kasus, sembelit menjadi awal terjadinya obstipasi, atau kanker usus yang tentu saja sangat fatal bagi pengidapnya. Peneliti mengungkapkan bahwa sekitar 84,7% total populasi manusia di dunia pernah mengalami penyakit sembelit. Faktanya di era modern seperti saat ini, dimana semua hal dituntut serba instan, turut andil menjadi faktor yang meningkatkan resiko terjadinya sembelit. Gaya hidup yang serba instan seringkali membuat tubuh menjadi tidak sehat. Seringkali hal tersebut menjadi sangat terlambat ketika manusia telah menyadarinya.

Pada normalnya sembelit hanya bersifat sementara. Perbaikan gaya hidup dan pola makan tentu akan menghilangkan penyakit ini. Namun, jika sembelit tersebut diabaikan oleh pengidapnya, maka jangan heran kalau masalah akan menjadi lebih fatal, seperti gangguan hormone hingga sampai kanker usus besar. Nyatanya, ada beberapa faktor yang meningkatkan resiko terjadinya sembelit.

Dehidrasi

Seperti halnya bagian tubuh lain, usus juga perlu cairan untuk menopangnya. Air putih sangat berguna untuk usus sebagai penopangnya agar bekerja secara maksimal. Gejala dehidrasi, membuat usus kehilangan cairan yang membantunya bekerja secara maksimal, membuat usus tidak mampu ‘memasak’ sisa-sisa makanan yang akan dibuang oleh tubuh dan terjadilah pengerasan tinja.

Stress

Stress merupakan masalah yang sangat umum terjadi oleh orang-orang dewasa ini. Peneliti mengungkapkan stress sangat mempengaruhi daya tahan tubuh, termasuk organ usus. Dengan terjadinya stress, organ-organ di dalam tubuh, termasuk usus tidak akan bekerja secara maksimal dan cenderung akan lebih mudah terserang penyakit, termasuk sembelit.

Gaya hidup

Gaya hidup yang serba praktis dan instan mempunyai banyak nilai negatif, termasuk pola makan yang tidak teratur. Pola makan yang tak teratur karena gaya hidup mempunyai efek yang sangat fatal. Makanan masuk ke dalam tubuh secara tak teratur dan akibatnya tubuh tak mampu memaksimalkan penyerapan nutrisi makanan yang masuk tersebut, dan tubuh akan menjadi lebih mudah terserang penyakit, termasuk sembelit.

Kelebihan konsumsi daging

Mengonsumsi daging dengan volume yang tak terkontrol juga merupakan salah satu faktor yang meningkatkan resiko terjadinya sembelit. Daging, mempunyai serat yang sangat sedikit dengan zat besi yang sangat banyak. Faktanya, zat besi adalah zat yang dapat mengeraskan tinja, membuatnya menjadi berwarna kehitaman dan menjadi sangat sakit pada saat dikeluarkan.

0 komentar: